"Tidak mungkin mas," kata Joko Driyono melalui pesan pendek yang dikirim kepada GOAL.com Indonesia.
Salah satu hal yang membuat Arema IPL sulit bergabung dengan kompetisi ISL dikarenakan sudah ada Arema di sana. Tidak mungkin pihaknya menyetujui dua nama Arema bersaing di dalam satu kompetisi. Bahkan, Joko Driyono menyarankan kedua kubu untuk melakukan konsolidasi.
"Arema ini ibaratnya adalah satu keluarga yang tercerai. Dualisme mereka berbeda dengan Persija dan Persebaya. Saya inginnya mereka melakukan konsolidasi lagi, karena yang saya lihat saat ini terjadi dua debat tidak sehat antara Aremania. Sementara di Persebaya dan Persija lebih sulit karena berasal dari orang tua yang berbeda," lanjut Joko.
Joko melanjutkan, saat ini Arema yang diakui oleh PT Liga Indonesia adalah Arema yang bermain di stadion Kanjuruhan. Meski demikian, Joko mengaku respek terhadap keinginan Arema IPL sehingga menandakan kompetisi yang dioperatorinya memang kompetitif.
Terkait dengan penyusunan aspek legal yang apabila nanti diajukan oleh Arema IPL, Joko menjawab santai. Menurutnya, untuk urusan legal menjadi tanggung jawab KPSI dan La Nyalla Matalitti sebagai ketuanya.
"Jika KPSI membuat keputusan berbeda terkait dengan Arema itu adalah hak mereka. Sementara saat ini yang ada Arema masih ada di kompetisi ISL," tutupnya.
Sementara itu, La Nyalla Matalitti yang dikonfirmasi terpisah menyatakan kepindahan Arema IPL ke ISL juga ditolak.
"Saat ini kita hanya mengakui satu Arema yang berkompetisi di ISL. Sejak awal mereka (Arema IPL) ikut IPL, ya teruskan saja berkompetisi di sana," katanya.
Menurut La Nyalla, satu-satunya cara yang bisa membuat Arema IPL bisa berkompetisi di bawahnya adalah bergabungnya Arema menjadi satu.
"Saya kemarin sudah mengatakan jika merger antara Arema dan Pelita itu sulit terjadi karena bakal menghilangkan sejarah mereka di Indonesia. Malah dengan adanya keinginan Arema IPL bergabung di ISL, mereka harusnya bersatu dengan saudaranya di Kanjuruhan," usul ketua yang dipilih melalui KLB Ancol ini.
Namun, La Nyalla tidak menyalahkan Arema IPL terhadap keinginannya pindah kompetisi. Menurutnya, semua ini salah PSSI yang membuat kloningan.
"Tulis dengan besar di media, mereka (PSSI) sejak awal memang membuat iklim sepakbola di Indonesia rusak. Kenapa harus membuat kloningan klub-klub besar seperti Persija dan PSMS. Terus ketika berkompetisi mereka mencederai iklimnya dan membuat pesertanya pindah. Dan, sejak awal ketika menjadi Exco inilah yang saya lawan," tutupnya. (gk-48)
Anda sedang membaca artikel tentang
Arema IPL Sulit Pindah Kompetisi
Dengan url
http://bolanasionalitas.blogspot.com/2012/10/arema-ipl-sulit-pindah-kompetisi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Arema IPL Sulit Pindah Kompetisi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Arema IPL Sulit Pindah Kompetisi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar