PSSI Minta Bantuan Negara Berantas Pengaturan Skor

Written By Unknown on Rabu, 21 Agustus 2013 | 17.29

Hinca berharap ada undang-undang yang mengatur tentang pengaturan skor, sehingga bisa diambil tindakan.


GOALLIPUTAN   NINA RIALITA     DARI    MEDAN   
 

Ketua komsisi disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan mengaku mengalami kesulitan untuk memberikan sanksi kepada para pelaku pengaturan skor yang tidak aktif langsung di klub, baik sebagai pengurus mau pun pemain.

Hinca mengakui hingga saat ini memang belum banyak oknum yang terlibat dalam pengaturan skor yang disebut sudah lama menggurita di sepakbola Indonesia mendapat sanksi. Hal itu disebabkan mereka berada di luar yurdiksi organisasi sepakbola.

Menurut Hinca, para pelaku judi sepakbola di Indonesia ini bisa bergerak leluasa, karena belum ada hukum negara yang mengaturnya. Karena itu, Hinca berharap peran negara dalam membantu menghilangan skandal pengaturan skor.

"Kendala utama PSSI, FIFA atau AFC adalah tidak boleh menghukum yang bukan pengurusnya jika ada bukti pengaturan skor. Jadi [akhirnya] muncul istilah cukong-cukong dari Malaysia itu. Saya kejar terus. Saya sudah koordinasi dengan AFC dan FIFA," ungkap Hinca.

"Cukong Malaysia ini sama modusnya dari Medan. Memang enggak bisa kita sentuh karena bukan yuridiksinya kita. Tapi, ini kita akan kordinasikan ke AFC-FIFA, karena hukum di Indonesia belum masuk."

"Kalau di Singapura kan sudah masuk, karena sudah menggunakan Interpol di situ. Di Indonesia belum. Karena itu, untuk mengurangi manipulasi match fixing ini, negara harus terlibat untuk orang yang tidak bisa disentuh oleh PSSI tadi."

Ditambahkan, Komdis menaruh respek kepada skuat PSMS yang menolak tawaran pengaturan skor untuk mengalah dalam pertandingan melawan Persih Tembilahan dan Persisko di putaran kedua grup I. Modus yang sama juga terjadi di laga Persibo Bojonegoro di fase grup Piala AFC 2013.

"Komisi disiplin sangat serius dengan pengaturan skor. Jangankan dalam negeri, Persibo di AFC Cup saya bongkar. Barang siapa yang menciderai sepakbola seperti match fixing adalah musuh, tidak ada ampun mengenai ini. Sanksinya bisa seumur hidup tidak boleh aktif dalam sepakbola," tegas Hinca.

"Cukong ini berlogat Malaysia. Begitulah informasi yang kami terima, tapi tidak ada satu pun yang bisa menunjukkan foto, baru informasi ini. Logatnya dengan kalimat: 'Bila tak awak ini kalah'. Selalu begitu yang disampaikan ke kita tentang cukong ini. Saya ingin sekali cukong itu difoto."

"Saya respek kepada coach, kepada tim ini [PSMS]. karena menolak bujuk rayu, dan intimidasi cukong itu. Memang harus begitu, jangan terbujuk rayu."

"Tentang Persibo, setelah dikoordinasikan dengan AFC, ternyata itu [cukong] juga melakukan hal yang sama di Malaysia, Singapura. Mereka punya link, termasuk yang di Hongkong, saat Persibo kalah 0-8. Itu juga terpantau semua orang, termasuk cukong-cukong, itu [pertandingan] dijual," tambah Hinca.

"Artinya musuh sepakbola sekarang bukan seperti dituduhkan orang dari dalam, tapi mafia dari luar yang muncul. Kalau Anda lihat mafia sepakbola Liga Inggris pun ada di Malaysia, ada di Thailand, Vietnam."

"Saya sudah bicara dengan teman-teman di FIFA. Mereka membentuk satgas untuk Indonesia. Mereka respek karena sudah membongkar kasus Persibo. Tapi match fixing dan match manipulasinya saya minta AFC sama-sama [bekerja]."

"Untuk pemain Persibo itu urusan kami karena yuridiksi kami. Tapi karena ini AFC Cup, AFC dan FIFA ikut. Mereka tunggu laporannya. Saya sudah siapkan 600 halaman, dan mudah-mudahan bisa kita buka bagaimana pura-pura jatuhnya [pemain], lengkap di situ." (gk-38)



Anda sedang membaca artikel tentang

PSSI Minta Bantuan Negara Berantas Pengaturan Skor

Dengan url

http://bolanasionalitas.blogspot.com/2013/08/pssi-minta-bantuan-negara-berantas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

PSSI Minta Bantuan Negara Berantas Pengaturan Skor

namun jangan lupa untuk meletakkan link

PSSI Minta Bantuan Negara Berantas Pengaturan Skor

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger