Full-back muda 23 tahun ini berperan besar membawa Frankfurt mencetak kejutan di BayArena lewat aksi-aksinya dari sayap kanan.
OLEH DEDE SUGITAAgaknya tak ada yang menjagokan Eintracht Frankfurt bakal pulang menggondol kemenangan dari rumah Bayer Leverkusen dalam lanjutan Bundesliga Jerman, Minggu (15/12) kemarin.
Meski pada tengah pekan memastikan kelolosan ke fase knock-out Liga Europa, seperti juga Leverkusen yang melaju ke 16 besar Liga Champions, di liga lokal Frankfurt sedang hancur-hancuran dan nihil tripoin dalam sepuluh laga. Bandingkan dengan Die Werkself, yang melahap delapan kemenangan, satu seri, dan cuma sekali takluk pada periode yang sama.
Skuat Sami Hyypia juga belum tersentuh kekalahan dalam delapan duel kandang Bundesliga musim ini sebelum menjamu anak buah Armin Veh, dan hanya sekali saja bermain imbang, itu pun kontra kampiun bertahan Bayern Munich. Keunggulan 1-0 di markas Borussia Dortmund pekan lalu pun mulai memunculkan asumsi bahwa Leverkusen pantas disebut sebagai satu-satunya pesaing serius The Bavarians untuk merebut mahkota juara.
Penikmat sepakbola Jerman pun seolah sudah mafhum bahwa usai laga ini, jarak Leverkusen di peringkat kedua dengan Bayern, yang sehari sebelumnya mengalahkan Hamburg 3-1, bakal kembali jadi empat poin.
Namun, di sinilah sisi menarik sepakbola kembali berbicara. Segala prediksi sukses dijungkirbalikkan Frankfurt, yang memaksa Leverkusen menanggung malu untuk kali pertama di BayArena dalam kancah Bundesliga musim ini lewat skor tipis 1-0. Marco Russ muncul sebagai pencetak gol semata wayang, tapi sang kreator, Sebastian Jung, lebih patut dikedepankan sebagai man of the match laga ini, juga Pemain Terbaik Spieltag 16 dengan performa ciamiknya yang berperan krusial membawa Die Adler membuat kejutan.
Full-back muda 23 tahun ini memberi ancaman konstan untuk pertahanan tuan rumah melalui aksi overlapping dan umpan-umpan silangnya dari sisi kanan, terutama di paruh awal laga, dan dari wilayahnya pula kebanyakan serangan Frankfurt lahir.
Sebelum umpannya dikonversi Russ di babak kedua, Jung bahkan "semestinya" sudah bisa membukukan assist lebih awal. Setidaknya dua crossing yang dilepasnya berhasil menemui Constant Djakpa dan Jan Rosenthal. Sayang, tembakan voli nama pertama dapat dimentahkan Bernd Leno dan sundulan Rosenthal hanya mengenai tiang.
Pada akhirnya, umpan silang Jung membuahkan gol ketika Russ melompat tinggi menggungguli Philipp Wollscheid dan membelokkan bola ke dalam gawang Leno dengan kepalanya (61'). Upaya Leverkusen untuk membalas sia-sia belaka hingga duel rampung. Bahkan mereka terbilang beruntung kemasukan lagi di ujung laga karena eksekusi penalti Joselu dapat ditip Leno.
Jung tidak hanya berkontribusi dengan assist dalam keberhasilan Frankfurt menyudahi catatan negatif di liga. Sebagai bek sayap yang doyan maju, ia tak serta-merta melupakan tugas menjaga pertahanan. Masing-masing satu intersepsi dan tekel, plus lima clearance menjadi bukti sahih.
Aksi tak kenal lelahnya untuk naik-turun sepanjang laga terlihat lewat jarak tempuh 11,75 kilometer, yang menjadikannya pemain dengan daya jelajah tertinggi ketiga di kubu Frankfurt, atau yang kelima di antara seluruh pemain yang berlaga di BayArena. Berkat peran besarnya, Frankfurt kini dapat sedikit bernapas lega dan membentangkan jarak tiga angka dari zona rawan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pemain Terbaik Bundesliga Spieltag 16: Sebastian Jung
Dengan url
http://bolanasionalitas.blogspot.com/2013/12/pemain-terbaik-bundesliga-spieltag-16.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pemain Terbaik Bundesliga Spieltag 16: Sebastian Jung
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pemain Terbaik Bundesliga Spieltag 16: Sebastian Jung
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar