ANALISIS: Perang Samurai Dalam Derby Della Madonnina!

Written By Unknown on Sabtu, 03 Mei 2014 | 17.29

Dua samurai dari Negeri Sakura bakal saling membunuh dalam Derby Della Madonnina edisi ke-295!


GOALOLEH   AHMAD REZA HIKMATYAR     Ikuti @rezahikmatyar di twitter

Berbicara soal Jepang, akan ada banyak hal yang terlintas dalam benak kita seperti bunga Sakura, Manga, Yakuza, Harajuku style, hingga samurai. Begitu banyak yang bisa kita bedah ketika mengorek segala hal soal Jepang, negara yang amat menjunjung tinggi budaya aslinya. Namun hal yang disebut terakhir, samurai, agaknya sesuai untuk merepresentasikan pertarungan Derby Della Madonnina, Senin (5/5) dini hari WIB.

Selain menantikan kepastian scudetto Juventus, Liga Italia Serie A giornata 36 juga akan menghadirkan duel klasik antara AC Milan dan FC Internazionale. Laga yang juga memiliki nama lain Derby Milano itu memang belakangan sudah terkikis kualitasnya, menilik performa terkini kedua klub. Namun jangan pernah sekalipun Anda sangsikan hadirnya emosi, ketegangan, dan drama dalam bentrok di San Siro esok.

Lantas apa hubungannya dengan samurai? Ya, memang para prajurit terbaik kota Milan, Italia, akan turun berperang demi meraih kemenangan. Namun esensi sejati samurai akan kita dapat dari dua pemain asal Negeri Sakura, yang mewakili masing-masing tim, yakni Keisuke Honda di pihak I Rossonerri dan Yuto Nagatomo dari kubu La Beneamata.

Duel pemain Jepang yang berasal dari kedua tim jadi torehan pertama sepanjang sejarah klasik Derby Della Madonnina. Nagatomo yang lebih dahulu merumput di Serie A dan Inter, sebelumnya sudah mencatatkan sejarah sebagai pemain Jepang sekaligus Asia murni pertama yang tampil dalam Derby, mengesampingkan nama Zeljko Kalac dari Australia yang sejatinya berasal dari zona Oceania.

Kini sejarah pertarungan sejati samurai dalam Derby Milano akan segera ditorehkan. Untuk menyambutnya, Goal Indonesia akan membahas lebih dalam kiprah dan segala kemungkinan yang bisa dihadirkan Honda-san dan Nagatomo-san.


                 Sepanjang kariernya, Yuto Nagatomo belum pernah kalah dari Milan

Honda adalah pesepakbola terpopuler di Negeri Sakura, tentunya setelah gelandang Manchester United, Shinji Kagawa. Penampilan nyentriknya baik dari segi fisik maupun teknis mengolah bola membuat pemain berusia 27 tahun ini mudah dikenali.

Nama Honda juga sudah tak asing di Calcio berkat penampilan briliannya bersama CSKA Moskwa. Sempat diisukan sepakat dengan Lazio di musim dingin 2011/12, ia mulai dihubungkan dengan Milan sejak awal musim lalu.

Melalui Negosiasi yang alot, Adriano Galliani akhirnya berhasil mewujudkan transfer impian pada bursa musim dingin ini. Kualitas serta daya jualnya di Asia jadi dambaan. Karenanya ia mewarisi nomor legendaris milik Zvonimir Boban dan Manuel Rui Costa, No. 10!

Di bawah asuhan pelatih anyar, Clarence Seedorf, Honda belum menemukan performa terbaiknya. Kerap dipasang sebagai winger kanan alih-alih di posisi aslinya sebagai trequartista, Honda kurang optimal. Baru sepasang gol dan assist yang ia ciptakan dari 15 laga bersama Il Diavolo, di semua kompetisi musim ini.

Sementara Nagatomo mulai mencuat bersama Timnas Jepang U-23 di Olimpiade Beijing 2008. Terus meningkatkan kualitasnya setelah jadi buah bibir, Cesena akhirnya berani memboyongnya saat promosi ke Serie A pada musim 2010/11 dari FC Tokyo, dengan status pinjaman.

Performa impresifnya di setengah musim bersama Cavalluccio Marino membuat Inter kepincut. Jadilah Massimo Moratti merekrutnya dengan status permanen dari klub induknya, FC Tokyo, pada musim dingin 2010/11 bersamaan dengan Giampaolo Pazzini, dan Hussein Kharja.

Meski performa I Nerazzurri terus menurun sejak dirinya bergabung, pemain mungil ini selalu mampu tampil konsisten. Gonta-ganti pelatih, posisinya di sisi kiri pertahanan tak bisa disentuh, pun halnya musim ini tatkala Walter Mazzarri mentransformasikannya menjadi winger kiri.

Karenanya Nagatomo sukes mengukir caps lebih dari 100 penampilan bersama Inter, padahal belum genap tiga musim bergabung. Ia juga memiliki prestasi tersendiri ketika menghadapi Milan. Ya, si pemain Jepang belum pernah kalah sekalipun! Rekornya dari enam partai adalah lima kali menang dan sekali seri.

                 KEISUKE HONDA    vs.      YUTO NAGATOMO
 13 Juni 1986 (27 tahun) TANGGAL LAHIR
12 September 1986 (27 tahun)
182 cm, 76 kg POSTUR TUBUH 170 cm, 65 kg
13 (934) MAIN DI SERIE A (MENIT) 32 (2663)
1 GOL 5
2 ASSIST 6
423 OPERAN 1032
83,9% AKURASI OPERAN 86%
16 UMPAN KUNCI 43
53 (20) CAPS TIMNAS JEPANG (GOL) 67 (3)

Bicara soal statistik, Nagatomo yang kini beroperasi di winger kiri dalam skema 3-5-2 ala Mazzarri jelas lebih unggul. Maklum, Honda baru bergabung pada putaran kedua musim ini dan masih dalam masa adaptasi.

Faktor tersebut masih coba dipecahkan Honda bersama Milan. Bahasa, gaya hidup, hingga penyesuaian taktik dan teknis ala Italia jadi beberapa hal yang harus ia tembus jika ingin sukses.

Soal taktik, halangan terbesar ada pada kebiasaan Seedorf yang memasanganya sebagai winger kanan dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3. Berposisi asli sebagai gelandang serang, potensi besar Honda jadi tak optimal. Seedorf melakukannya untuk mengakomodasi tempat bagi sang mega bintang, Ricardo Kaka. 

Baru sepasang gol dan assist yang Honda torehkan dari 13 laga di Serie A. Ledakannya diayakini baru akan terjadi musim depan. Setidaknya hal itu bisa terlihat dari rerata 1,2 umpan kunci setiap 71,8 menit penampilannya.

Meski begitu, posisi otomatis di lini depan Timnas Jepang untuk Piala Dunia 2014 sudah dijamin oleh Zaccheroni. Ia adalah gelandang serang Jepang paling produktif saat ini dengan rerata 0,37 gol setiap partainya. Bersama tandemnya, Kagawa, ia akan bahu membahu untuk melangkah jauh di Brasil esok.

Sebaliknya, Nagatomo yang tampil 32 kali dari 35 giornata yang sudah digelar benar-benar krusial bagi Tim Ular Cobra. Torehan lima gol plus enam assist jadi yang tertinggi sepanjang kiprahnya di Serie A, meski musim belum berakhir. 43 umpan kunci yang sudah ia lesatkan juga jadi gambaran nyata efektivitasnya di sisi kiri Inter.

Alberto Zaccheroni sebagai pelatih Timnas Jepang jelas tak bisa mengacuhkan Nagatomo. Ia rutin dipanggil hingga kini mengoleksi 67 caps dengan tiga gol. Nagatomo diyakini jadi salah satu pilar penting Tim Samurai Biru di Piala Dunia 2014 esok.

Paparan di atas membuat kita semakin greget untuk menyaksikan duel pemain yang saling bersahabat tersebut. Ya sahabat, selain sering menjalin kontak soal keluarga dan tentunya sepakbola, Nagatomo berperan besar melicinkan proses transfer Honda ke Il Davolo Rosso.

Kini jelang Derby Della Madonnina keduanya bakal dengan bangga membawa nama besar Jepang bahkan Asia. Bukan tidak mungkin salah satu samurai jadi protagonis masing-masing tim dalam duel krusial esok. Jadi tak salahnya, jika berharap melihat selebrasi Arigato Gozaimasu ala Nagatomo atau bahkan Honda!


  "Agar semakin yakin hijrah ke AC Milan, saya berbicara dan meminta pendapat Yuto Nagatomo, sahabat saya"

- Keisuke Honda


"Saya sering berbicara dengan Honda, dia sosok luar biasa. Namun kami tak akan mau saling berbicara sepekan sebelum Derby!"

- Yuto Nagatomo


Anda sedang membaca artikel tentang

ANALISIS: Perang Samurai Dalam Derby Della Madonnina!

Dengan url

http://bolanasionalitas.blogspot.com/2014/05/analisis-perang-samurai-dalam-derby.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

ANALISIS: Perang Samurai Dalam Derby Della Madonnina!

namun jangan lupa untuk meletakkan link

ANALISIS: Perang Samurai Dalam Derby Della Madonnina!

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger