ANALISIS: Bagaimana Strategi Paris Saint-Germain Meredam Chelsea

Written By Unknown on Rabu, 02 April 2014 | 17.29

Eden Hazard menjadi sentral fokus yang bakal membuat anak-anak ibu kota Prancis bekerja ekstra.


GOALOLEH   ANUGERAH PAMUJI     Ikuti Anugerah Pamuji di twitter

Jawara Prancis Paris Saint-Germain bersiap menjamu raksasa Liga Primer Inggris dan sang jawara musim 2012, Chelsea, di leg pertama perempat-final Liga Champions, Rabu ini. Di atas kertas, laga ini dipandang pertandingan paling menarik di perempat-final karena menjanjikan atraksi kualitas para bintang di masing-masing tim di lapangan.

Pelatih PSG Laurent Blanc harus membuat sejumlah keputusan besar menjelang laga: dengan fullback utama fim, Gregory van der Wiel, belum cukup fit untuk kembali ke skuat.

Ambisi tuan rumah jelas, mengakhiri laga ini dengan posisi yang menguntungkan sebelum menghadapi leg kedua, sehingga sangat penting untuk menerapkan formula yang tepat di Parc des Princes.

Salah satu tantangan terbesar sekarang ini bagi PSG adalah memutuskan apakah bermain defensif atau sebaliknya akibat absennya pemain Belanda tersebut, atau mempertahankan pakem strategi menyerang seperti yang telah diperagakan tim dengan begitu baik pada edisi 2013/14 ini.

Peran vital Van der Wiel di sayap kanan telah menjadi salah satu elemen kunci dari permainan tim. Hal ini dibuktikan dengan empat assist dalam enam penampilannya di UCL sepanjang musim ini.

Absennya van der Wiel bisa memengaruhi daya serang tim


Mencetak gol pada laga tengah pekan ini barang tentu menjadi misi wajib bagi jawara Prancis, namun mengakhiri laga dengan clean sheet juga tak kalah penting sebelum bertolak ke London dalam leg kedua.

Christophe Jallet berpeluang besar melanjutkan perannya sebagai deputi dari cederanya van der Wiel, akan tetapi Blanc juga bisa memainkan opsi pemain yang lebih bertahan seperti youngster 19 tahun, Marquinhos.

Pemain internasional Brasil ini tak asing dengan peran bek kanan di mana dia sudah pernah menjajal sebelumnya. Meski tidak memiliki ancaman yang sama dalam menyerang seperti dua pemain yang dimiliki skuat Paris di posisi itu, Marquinhos namun menawarkan stabilitas dalam hal bertahan.

Kehadiran Marquinhos bisa menghapus peran ganda bagi Edinson Cavani yang kadang ditugasi untuk tampil lebih bertahan di sektor kanan. Di sisi lain, Jallet dikaruniai naluri menyerang yang bagus dan dia bisa mengeksploitasi ruang yang diciptakan Cavani dari hasil perduelan sang striker dengan bek kiri Chelsea Cesar Azpilicueta.

Mungkin aspek paling krusial bagi tuan rumah di laga nanti adalah siapa sosok paling tepat yang memiliki kapabilitas mumpuni dalam membelenggu gerak-gerik sang superstar Eden Hazard. Dengan dipastikan pemain internasional Belgia ini menempati pos winger kiri - posisi familiar ketika PSG menghadapi si pemain ketika membela Lille, Jallet dan Marquinhos bakal bekerja ekstra membatasi manuver Hazard.

Yang menarik dan mengejutkan, kemungkinan Blanc bakal menjajal berinovasi: menempatkan bek kiri Maxwell ke kanan, demi memungkinkan Lucas Digne menawarkan ancaman yang sama seperti van der Wiel dari sisi berlawanan.

Namun terlepas dari bahasan posisi bek kanan, Blanc tidak memiliki masalah berarti dalam skuatnya, yang sudah melalui lima hari penuh untuk pemulihan dari kemenangan terakhir yang mereka bukukan di laga Nice, 1-0, pada Jumat lalu, untuk bersiap mengintip kedatangan Chelsea.

Alex, kompatriot Thiago Silva yang juga mantan pemain Chelsea, hampir dipastikan menjadi partner eks pentolan AC Milan itu di jantung pertahanan, dengan asumsi Maxwell tidak dimainkan di sektor kanan alias dia bakal mengambil tempat dari Digne setelah diistirahatkan di laga Nice.

Oleh karena itu, ada kans jika PSG akan menyusun empat palang pintu rasa Brasil, meski pun Jallet opsi yang paling mungkin dan menarik untuk ditugasi mengisi pos tersebut.

Bergerak ke depan, Blanc sepertinya lebih memilih mengombinasikan trio Thiago Motta, Blaise Matuidi dan Marco Verratti untuk tampil sejak menit awal.

Memang sulit dimungkiri sang bos bisa tergoda untuk melibatkan Yohan Cabaye sejak awal, mengingat tingkat keakraban mantan pentolan Newcastle United ini dengan pasukan Mourinho, namun Blanc juga harus bijak dalam mengutak-atik siapa saja yang telah masuk dalam kategori kombinasi lini tengah unggulan sejauh ini.

Sulit dibantah, Chelsea memiliki unit lini tengah yang superior. Walau begitu, PSG bisa mengambil kepercayaan diri dari permainan menawan trio Motta-Matuidi-Verratti yang mampu merebut dan menguasai bola dengan luar biasa, bahkan terbilang sukses dalam mendikte tempo permainan, seperti gaya khas PSG di musim ini yang bermain dengan model penguasaan bola yang diperkenalkan si Larry White, julukan Blanc.

Bagaimana dengan tiga pemain tersisa di lini depan?

Zlatan Ibrahimovic dan Cavani, jika tidak mengalami cedera, dipastikan mengisi barisan serang tim dengan si bomber Swedia di tengah dan El Matador menyamping di sisi kanan. Pertanyaan terbesar adalah siapa yang kemudian akan melengkapi trisula ini di sebelah kiri?
 
Belakangan, Ezequiel Lavezzi berada dalam tren mencetak gol dan telah mampu mengklaim posisinya. Namun, kecepatan kilat ala Luas Moura, kontrol bola yang impresif dan mental kreatifnya bisa memuat dia menjadi paket kejutan untuk mendapatkan porsi bermain menyingkirkan pemain Argentina tersebut.

Jika dia memang bisa membuktikan nilai manfaat dia dalam skema serangan balik tim, winger Brasil ini berpeluang lebih mendapatkan anggukan dari Blanc. Sudah jelas, Blanc hampir dipastikan memilih formasi terkuat dari segala amunisi yang dimilikinya.

Di atas kertas, PSG sedikit lebih memperlihatkan ketangguhan dibanding Chelsea musim ini dan tentu saja mereka memiliki kualitas yang cukup untuk menghadirkan masalah bagi lini belakang klub London. Namun seperti dijelaskan di atas, titik lemah klub kota ada di pos bek kanan dan juga pada partner Silva di lini sentral pertahanan.

Bagaimana cara PSG meredam Hazard serta tampil atau tidaknya van der Wiel yang bisa memengaruhi produktivitas serangan tim akan menjadi episode menarik di pentas Eropa yang patut untuk tak dilewatkan pada minggu ini.



Anda sedang membaca artikel tentang

ANALISIS: Bagaimana Strategi Paris Saint-Germain Meredam Chelsea

Dengan url

http://bolanasionalitas.blogspot.com/2014/04/analisis-bagaimana-strategi-paris-saint.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

ANALISIS: Bagaimana Strategi Paris Saint-Germain Meredam Chelsea

namun jangan lupa untuk meletakkan link

ANALISIS: Bagaimana Strategi Paris Saint-Germain Meredam Chelsea

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger