FOKUS: Hubungan Spesial Jose Mourinho & Zlatan Ibrahimovic

Written By Unknown on Rabu, 02 April 2014 | 17.29

Mourinho dan striker Swedia itu pernah bekerja sama di Inter selama satu musim, tapi setelah berpisah mereka tetap saling menghargai satu sama lain.


GOALOLEH   MARK DOYLE     PENYUSUN   ADHE MAKAYASA    

Perpisahan memang tidak mudah. Zlatan Ibrahimovic mengalaminya ketika ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Inter ke Barcelona pada 2009. Sebelum kepergiannya, sang striker bertemu empat mata dengan pelatih Jose Mourinho di hotel tim di California sehari setelah partai persahabatan pra-musim melawan Club America.

"Saya tahu ia marah dan kecewa," tulis Ibrahimovic di autobiografinya, 'I am Zlatan'. "Dia tidak ingin kehilangan saya, dan menempatkan saya di bangku cadangan untuk partai latih tanding tersebut, dan saya bisa merasakan: tak peduli betapa bahagianya saya bisa pergi ke Barca, tapi menyedihkan untuk meninggalkan Mourinho. Dia adalah orang spesial."

Mourinho, tentu saja, menyebut dirinya 'The Special One'. Namun Ibrahimovic dengan cepat menyimpulkan bahwa itu adalah julukan yang tepat. Memang, sang striker menyadari bahwa Mourinho tidak seperti pelatih lain bahkan sebelum mereka bertemu secara pribadi untuk pertama kalinya.

Saat musim panas 2008, pemain internasional Swedia itu membela negaranya di ajang Piala Eropa. Setelah negaranya bertemu dengan Spanyol di babak grup, ia menerima sebuah pesan singkat dari bos baru Inter itu.

"Saya mendapai banyak pesan sepanjang waktu," jelas Ibra. "Namun yang ini adalah dari Mourinho. 'Permainan bagus', tulisnya, dan kemudian ia memberi saya saran, dan bisa saya katakan, saya tercengang. Saya tidak pernah mendapati yang seperti itu sebelumnya. Sebuah pesan dari pelatih.

"Saya membalas dan mendapatkan pesan lainnya. Hal itu seperti, wow, Mourinho memperhatikan saya. Saya merasa dihargai."

Ibrahimovic tahu betul mengapa Mourinho mengirimnya pesan singkat tersebut ("Dia memperlakukan para pemain tidak seperti orang lain… Dia menginginkan loyalitas saya") namun hal itu tidak membuatnya kekurangan sanjungan dari pria Portugal itu.

Mourinho kemudian membangun hubungan yang kuat dengan setiap pemain di ruang ganti Inter dengan ia yang menginginkan detil di dalam dan luar lapangan. Mantan bos Porto itu tahu semuanya mengenai full-back lawan - namun ia juga tahu tentang keluarga para pemainnya.

"Saya menganggapnya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah saya latih"

- Jose Mourinho


"Dia orang baik," tutur Ibra. "Pertama kali ia bertemu Helena [istri Ibra], dia berbisik ke dia: 'Helena, Anda hanya punya satu misi. Beri makan Zlatan, biarkan dia tidur, buat dia selalu senang!' Orang itu mengatakan apa pun yang ia mau. Saya menyukainya. Dia adalah pemimpin dari pasukannya. Namun ia juga perhatian.

"Dia merupakan kebalikan dari [Pep] Guardiola. Jika Mourinho bisa menghidupkan suasana, Guardiola justru tidak demikian. Saya menebak bahwa Guardiola mencoba untuk menyamainya.

Tentu saja, mustahil untuk membicarakan mengenai hubungan unik Ibrahimovic dengan Mourinho tanpa menghadirkan Guardiola. Mereka adalah dua pelatih yang tentu selamanya akan dikaitkan dengannya. Bahkan sebelum ia bertemu sosok Portugal tersebut, pria asli Malmo ini langsung punya prasangka mengenai penanganan manajemen mantan pelatih Barcelona itu.

Mourinho adalah orang yang ramah dan menuntut kesetiaan. Guardiola lebih ke dingin dan kurang ramah. Mourinho membuat Ibra merasa penting. Guardiola membuat Ibra merasa seperti dia 'berbeda'. Ibra sejatinya mencoba untuk mencatatkan namanya di Camp Nou, namun itu hanya permasalahan waktu sebelum sosok Zlatan yang sebenarnya muak.

Setelah merasa dirinya dikambinghitamkan atas tersingkirnya Barca dari semi-final Liga Champions di tangan Inter, Ibrahimovic akhirnya kesal terhadap Guardiola setelah sebuah parta liga di Villarreal.

"Saya berteriak, 'Anda bahkan tak mempunyai bola,' dan tentu yang lebih buruk dari itu, dan kemudian saya menambahkan, 'Kau buang hajat diri di depan Mourinho. Kau bisa pergi ke neraka!"

Tentu, cerita-cerita seperti ini memperkuat keyakinan bahwa Ibrahimovic hampir mustahil untuk ditangani. Namun, Mourinho menegaskan bahwa hal itu hanyalah omong kosong.

"Saya tidak mengerti ketika orang-orang berkata bahwa ia sulit untuk ditangani, atau memiliki kepribadian yang sulit," tegas bos Chelsea ini. "Sebuah kepribadian yang sulit [adalah] ketika Anda harus bekerja dengan orang-orang yang tidak ingin menang atau tidak ingin berkembang.

"Ketika Anda memiliki seseorang yang merupakan pemenang dan ingin menang sepanjang waktu dan ingin menjadi yang terbaik dan tidak takut dengan tanggung jawab besar, saya pikir dia sangat, sangat mudah untuk ditangani.

"Saya hanya melatihnya selama setahun, namun itu adalah sebuah tahun yang bagus, sebuah pengalaman yang bagus – saya menganggapnya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah saya latih."


Fear Factor | Ibrahimovic menyebut Pep Guardiola takut terhadap Mourinho


Tepatnya, mengapa Mourinho memperingatkan pemainnya tentang ancaman dari bintang Paris Saint-Germain itu yang bisa mengubur mimpi Chelsea untuk menang di Liga Champions musim ini. Ibrahimovic sendiri telah memenangkan gelar liga di lima negara berbeda, namun dia tidak pernah mengangkat trofi bergengsi Eropa.

Selama percakapan terakhir di hotel tim sebelum pergi ke Barca, Mourinho bertanya pada Ibrahimovic, "Jadi, Anda akan pergi ke Barca untuk memenangkan [Liga] Champions, ha?... Namun kami lah yang akan membawanya pulang – jangan lupakan itu. Trofi itu akan jadi milik kita!"

Ibrahimovic tidak pernah melupakan kata-kata itu. Dan Mourinho tahu itu; dia sangat sadar bahwa mimpi bintang Swedia itu adalah untuk mengangkat gelar di pentas klub Eropa.

"Zlatan adalah seorang pemain spesial, yang telah memenangkan semua kejuaraan dan dia ingin memenangkan Liga Champions sekarang, yang akan membuatnya semakin berbahaya [dari biasanya]," aku Mourinho.

Namun, terlepas hasil antara Chelsea dan PSG di perempat-final nanti, tidak ada yang bisa mengubah Mourinho dan Ibrahimovic. Di konferensi pers sebelum laga, Ibra memuji Mourinho sebagaimana "Saya rela berkorban untuk sosok seperti dia."

Mereka selamat dari perpisahan sebelumnya, sebagaimana Mourinho baru-baru ini berkata, "Kami menjalin kontak. Kami berteman."

Seorang manajer spesial. Seorang pemain spesial. Sebuah hubungan istimewa.


Anda sedang membaca artikel tentang

FOKUS: Hubungan Spesial Jose Mourinho & Zlatan Ibrahimovic

Dengan url

http://bolanasionalitas.blogspot.com/2014/04/fokus-hubungan-spesial-jose-mourinho.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

FOKUS: Hubungan Spesial Jose Mourinho & Zlatan Ibrahimovic

namun jangan lupa untuk meletakkan link

FOKUS: Hubungan Spesial Jose Mourinho & Zlatan Ibrahimovic

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger