FOKUS: Kupas Tuntas Kekuatan Chelsea Lini Per Lini

Written By Unknown on Rabu, 13 Agustus 2014 | 17.29

Bongkar pasang pemain terjadi di tubuh Chelsea. Apakah The Blues bersama Jose Mourinho dapat merengkuh gelar musim ini?


GOALOLEH   FADLY MOLANA     Ikuti di twitter

Chelsea siap menyongsong Liga Primer Inggris dengan mendatangkan sejumlah pemain baru dan "memulangkan" pemain lama. Musim lalu, sang juru taktik, Jose Mourinho kerap mengatakan bahwa tim di musim lalu sedang dalam masa transisi sehingga tidak mematok gelar juara. Namun di awal musim ini, The Special One sudah berkoar-koar kalau timnya akan memenangkan gelar.

Jose boleh saja berkata demikian, lantaran timnya saat ini diisi dengan pemain yang mumpuni. The Blues memang kehilangan beberapa pemain, diantaranya sang legenda Frank Lampard, namun bukan Jose Mourinho namanya jika tidak bisa menutup lubang yang ditinggalkan para pemain tersebut.

Menarik untuk disimak materi kekuatan Chelsea dari lini per lini.


Thibaut Courtois jadi pesaing serius Petr Cech

Selama sepuluh tahun terakhir, gawang The Blues selalu dikawal oleh Petr Cech. Suporter Chelsea tidak perlu ragu akan kesetiaan pemain berusia 32 tahun itu. Cech rela mengalami gegar otak dan harus mengenakan pelindung kepala saat membela Chelsea.

Namun, kini Cech mendapat pesaing serius dari sosok Thibaut Courtois, penjaga gawang muda yang selama tiga musim dipinjamkan ke Atlético Madrid. Saat dipulangkan dari Atlético, Courtois sudah mengajukan syarat bahwa ia akan kembali jika menjadi kiper nomor satu di Chelsea.

Dalam persiapan pramusim, Cech dan Courtois kerap diturunkan secara bergantian dalam satu pertandingan, namun pada saat melawan Real Sociedad di Stamford Bridge, Courtois dipercaya turun secara penuh dan membiarkan Cech duduk di bangku cadangan "telanjang" tanpa penutup kepalanya. Hal ini mengindikasikan Jose Mourinho lebih memilih memainkan penjaga gawang asal Belgia itu saat menghadapi Burnley di laga awal Liga Inggris.

Tidak ada yang meragukan kapasitas kedua penjaga gawang tersebut. Namun persaingan keduanya bisa menimbulkan "duri di dalam daging" yang dapat merusak harmonisasi tim.

Rating: 8. Dengan diperkuat Petr Cech dan Thibaut Courtois, ditambah Mark Schwarzer yang selalu siap jadi pelapis, poin delapan layak disematkan untuk sektor ini.


Duet John Terry dan Gary Cahill akan diuji di musim ini

Dari beberapa sektor, mungkin lini pertahanan Chelsea yang dianggap paling lemah, khususnya di sektor bek tengah. Kepergian David Luiz ke Paris Saint-Germain praktis hanya menyisakan sang kapten John Terry dan Gary Cahill.

Chelsea memang mendatangkan Kurt Zouma, namun pemain 19 tahun itu dirasa masih kurang pengalaman di Liga Inggris, dan Jose tampaknya akan meminjamkan pemain itu ke klub lain.

Datangnya Filipe Luis dari Atlético Madrid juga dirasa tak membantu banyak, pasalnya ia bukan bek tengah, melainkan left back yang diproyeksi menggantikan Ashley Cole yang hijrah ke AS Roma. Memang Chelsea masih punya Branislav Ivanović yang bisa bermain sebagai bek tengah, sementara di kanan ada César Azpilicueta yang juga bisa bermain di bek kiri.

Lini pertahanan Chelsea layaknya puzzle yang bisa di ubah-ubah, namun permasalahannya, tak banyak stok pemain di lini pertahanan itu. Duet Terry dan Cahill akan mendapat ujian yang berat.

Rating: 6. Dengan catatan tak ada tambahan pemain hingga musim berjalan, poin enam untuk sektor ini.


Cesc Fàbregas, pengganti sepadan Frank Lampard

Banyak fans yang murka saat klub memutuskan melepas pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah, Frank Lampard dengan status bebas transfer. Pada akhirnya Lampard bergabung dengan Manchester City dengan status pinjaman dari New York City. Itu artinya Lampard berkesempatan menghadapi Chelsea di Liga Inggris. Tentu itu akan menjadi pemandangan yang aneh bagi fans The Blues.

Namun jika dilihat dari segi usia, Lampard memang sudah tidak muda lagi. Pergerakannya di atas lapangan pun sudah tidak istimewa. Musim lalu saja ia sudah jarang diturunkan. Kini pengganti Lampard ada di sosok Cesc Fàbregas. Mantan kapten Arsenal ini akan menjadi motor serangan Chelsea dari lini tengah. Hal ini diakui langsung oleh Mourinho bahwa Fàbregas adalah masa depan Chelsea.

Sosok Fàbregas di lini tengah akan dibantu oleh Nemanja Matić yang berdiri tepat dibelakangnya, memotong aliran bola sebelum tiba di lini belakang. Ramires akan menemani Fàbregas di lini tengah dengan tetap menjaga posisinya, sementara Fàbregas dibiarkan bebas berkreasi. Jika Fàbregas tidak bisa bermain, masih ada Oscar yang dapat menggantikannya.

Rating: 8. Seperti musim lalu, lini tengah Chelsea dipenuhi pemain. Sepertinya Jose percaya dengan filosofi bahwa jika ingin memenangkan sebuah pertandingan, terlebih dahulu harus menang di lini tengah.


Diego Costa, sosok penyerang yang dicari Jose Mourinho

Musim lalu, Mourinho sering mengeluh karena ia tak memiliki penyerang. Kata-kata itu menyinggung Samuel Eto'o dan keduanya sempat bersitegang. Kini, Mourinho mendapatkan apa yang ia cari selama ini. Sosok penyerang pekerja keras yang mau bertarung dan mempunyai naluri gol yang tinggi. Sosok itu ada di diri Diego Costa.

Musim lalu bersama Atlético Madrid, Costa mencetak 36 gol seorang diri dari semua ajang yang diikuti Atlético Madrid. Jumlah gol Costa lebih banyak dari gabungan gol para stiker Chelsea musim lalu. Fernando Torres, Demba Ba, dan Samuel Eto'o hanya mencetak 31 gol. Bukti keganasan Costa terlihat saat Chelsea melawan Real Sociedad di pertandingan terakhir pramusim mereka. Dua gol dari Chelsea dihasilkan oleh pemain 25 tahun ini.

Satu hal yang kurang dari Costa adalah sisi emosionalnya. Pemain ini dikenal temperamental. Lihat saja saat Atlético Madrid bersua Chelsea di Liga Champion musim lalu, Costa tak segan-segan adu argumen dengan John Terry yang sekarang justru jadi rekan satu timnya.

Pergerakan Costa di lini depan masih mendapat dukunganan dari sisi kiri dan kanan penyerangan. Eden Hazard, André Schürrle, dan Willian bisa saja menjadi senjata mematikan. Sementara Torres masih ditunggu daya magisnya seperti saat membela Liverpool.

Rating: 7. Costa penyerang yang hebat, namun sifat temperamentalnya bisa merugikan tim secara keseluruhan. Praktis Chelsea hanya mengandalkan Costa seorang diri ketika Torres masih kesulitan mencetak gol dan Didier Drogba (yang kembali didatangkan ke Stamford Bridge) mengalami cedera.

Kini, bagaimana dengan analisis serta penilaian Anda terhadap kekuatan Chelsea di Liga Primer Inggris musim ini? Dapatkan mereka menjadi penantang serius dalam persaingan perebutan gelar juara? Sampaikan pendapat Anda melalui kolom komentar di bawah ini!


Anda sedang membaca artikel tentang

FOKUS: Kupas Tuntas Kekuatan Chelsea Lini Per Lini

Dengan url

http://bolanasionalitas.blogspot.com/2014/08/fokus-kupas-tuntas-kekuatan-chelsea.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

FOKUS: Kupas Tuntas Kekuatan Chelsea Lini Per Lini

namun jangan lupa untuk meletakkan link

FOKUS: Kupas Tuntas Kekuatan Chelsea Lini Per Lini

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger