Persaingan klub peserta Liga Champions juga terjadi di lini masa. Sahut-menyahut dan olok-olok pun bertebaran...
OLEH AGUNG HARSYA Ikuti @agungharsya di twitter
Mungkin penggemar sepakbola perlu memberikan rasa terima kasih kepada Paris Saint-Germain dan Chelsea yang telah memberikan manfaat baru bagi sebuah klub untuk memiliki akun resmi di media sosial seperti Twitter. Melalui media sosial, sebuah klub tidak hanya dapat menjalin komunikasi dengan para penggemar, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk saling menyahut dengan akun klub lain menjelang pertemuan antartim di atas lapangan.
Di Liga Champions musim lalu, selain bersaing di atas lapangan, PSG dan Chelsea juga "berperang" dengan saling menyindir di Twitter dan Facebook. Aktivitas mereka berhasil menyita perhatian luas para penggemar sepakobla dan mengundang ragam reaksi. Kini PSG mengulanginya dengan mengusung misi balas dendam. Meski kali ini niat itu rupanya bertepuk sebelah tangan.
Sepanjang leg pertama pertandingan babak 16 besar Liga Champions pekan lalu hingga pekan ini, lini masa Twitter diramaikan dengan aktivitas akun resmi klub yang saling bertukar banter atau olok-olok. Selain PSG yang mencoba membalas dendam kepada Chelsea, Juventus dan Borussia Dortmund saling menyapa dengan penuh persahabatan di lini masa. Paling menarik adalah keakraban Arsenal dan AS Monaco. Kedua akun resmi klub Inggris dan Prancis ini seperti tak henti saling menyapa, menyahut, dan melempar olok-olok. Bahkan hingga pertandingan hendak dimulai.
PARIS ST GERMAIN VS CHELSEA |
PSG rupanya belum melupakan pahitnya disingkirkan Chelsea di babak delapan besar Liga Champions musim lalu. Tampil gemilang di Parc des Princes, PSG sukses menggulung Chelsea 3-1. Namun, pada leg kedua di Stamford Bridge sepekan berselang, Les Parisiens menyerah 2-0. Chelsea lolos berkat keunggulan gol tandang. Kekalahan itu harus dibalas.
Reaksi Twitter Chelsea dingin meski PSG rajin berkicau dengan menggunakan tagar #ADifferentStory - kali ini ceritanya beda. Menjelang kick-off pertandingan, PSG kembali mencoba meraba hangatnya permukaan rivalitas. Tapi tetap tanpa hasil.
Hasil pertandingan: 1-1. Tak seperti tahun lalu, Chelsea tidak meladeni permainan kata-kata PSG tersebut sehingga tidak membuat perang sahutan ini menarik diikuti. Perang sahutan yang dipicu PSG dengan cepat tenggelam oleh insiden yang lebih serius, yaitu hinaan rasis sejumlah fans Chelsea di stasiun kereta bawah tanah Paris.
JUVENTUS VS BORUSSIA DORTMUND |
Berbeda dari contoh pertama, Juventus dan Dortmund memberikan interaksi yang lebih baik. Bahkan lebih formal. Juventus memulai dengan mengajak fans tandang Dortmund untuk berwisata ke sejumlah tempat di Turin, termasuk museum Juventus, dalam bahasa Jerman.
Saat tiba di Turin, BVB menyapa Juventus dalam bahasa Italia dan Inggris.
Juventus pun menyambutnya dengan ramah dalam bahasa Italia dan Inggris
Hasil pertandingan: 2-1. Hasil yang tampaknya memuaskan kedua belah pihak. Juventus memetik keunggulan berupa kemenangan di kandang sendiri, sedangkan Dortmund mengantungi harapan berkat satu gol tandang yang disarangkan Marco Reus. Persahabatan pun berlanjut ke leg kedua.
Semua diawali dengan colekan Monaco usai kemenangan Arsenal 2-1 atas Crystal Palace dalam lanjutan Liga Primer Inggris akhir pekan lalu. Monaco sendiri juga mengantungi kemenangan 1-0 atas Nice di Ligue 1 sehingga bisa fokus menghadapi pertemuan mereka.
Sehari berselang, Arsenal menyitir kutipan Arsene Wenger yang mengatakan peluang kedua tim 50-50. Seperti diketahui, ini pertandingan reuni bagi Wenger karena pernah pula melatih Monaco.
Arsenal kemudian menyambut kedatangan Monaco di London dengan mengajak tim tamu melihat-lihat museum mereka.
Mendekati hari pertandingan, perang banter (olok-olok) pun terjadi tapi tetap dengan nuansa persahabatan. Diawali dengan Arsenal:
Belum cukup, Arsenal berkata ketidakhadiran Radamel Falcao, yang meneror mereka di Emirates Cup awal musim, memberikan rasa lega.
Dengan sigap Monaco membalasnya dan tentu saja Arsenal tak mau kalah.
Arsenal bahkan kembali "melibatkan" Wenger dalam pertarungan ini.
Masih belum cukup? Arsenal menakut-nakuti Monaco sebelum kick-off pertandingan:
Monaco membalas dengan sangat baik.
Hasil pertandingan: 1-3. Monaco meraih kemenangan gemilang di kandang lawan. Hasil ini tentu menjadi jaminan utama guna melangkah ke babak perempat-final. Namun, hingga tulisan disusun belum ada sahutan lagi dari akun Twitter masing-masing klub. Menarik menyimak kelanjutan interaksi mereka hingga saat leg kedua nanti digelar di Stade Louis II.
Interaksi Arsenal dan Monaco sangat aktif meski tidak menyamai saling sindir PSG dan Chelsea musim lalu yang hangat. Perang sahutan ini juga tidak selalu disukai para follower. Banyak pula muncul protes karena menganggap akun resmi klub semestinya tidak mengabaikan fungsi komunikasi yang lebih bermanfaat bagi fans.
Namun, sepanjang dilakukan dengan penuh sportivitas, kedewasaan interaksi seperti ini memberikan nuansa baru dalam mendukung tim kesayangan Anda. Sindiran tak jarang mengundang rasa senyum karena kemenangan dan kekalahan adalah hal natural dalam sepakbola. Terpenting lagi, rivalitas tidak perlu senantiasa disikapi dengan rasa benci yang melahirkan pertengkaran. Ini yang menjadikan sepakbola terasa lebih indah.